TopBabel.com – Museum De Javasche Bank di Surabaya merupakan salah satu tempat bersejarah yang menyimpan banyak kisah tentang perkembangan ekonomi dan perbankan di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Bangunan ini dulunya merupakan kantor cabang dari De Javasche Bank, bank sentral pada masa kolonial Belanda, yang kini telah menjadi Bank Indonesia. Terletak di Jalan Garuda No.1, Surabaya, museum ini menyajikan beragam koleksi peninggalan sejarah yang mengisahkan dinamika ekonomi dan sosial pada masa kolonial.
Didirikan pada tahun 1828 di Batavia (sekarang Jakarta), De Javasche Bank memiliki peran sebagai bank sentral yang mengatur kebijakan moneter dan mengeluarkan mata uang di Hindia Belanda. Karena peran strategis Surabaya sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian timur, DJB mendirikan cabang di kota ini pada tahun 1829. Bangunan ini merupakan salah satu kantor cabang tertua yang terus berfungsi hingga akhirnya berubah menjadi Bank Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 2012, bangunan bersejarah ini diresmikan sebagai museum oleh Bank Indonesia, bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai sejarah perbankan, ekonomi, serta peran De Javasche Bank dalam membentuk sistem keuangan nasional.
Museum De Javasche Bank Surabaya memiliki banyak koleksi menarik yang mencerminkan perkembangan ekonomi dan moneter sejak era kolonial. Berikut adalah beberapa koleksi dan pameran yang dapat ditemukan:
1. Koleksi Mata Uang dari Berbagai Era
Museum ini memiliki berbagai jenis mata uang yang digunakan di Indonesia dari masa ke masa. Koleksi ini mencakup uang kertas dan koin dari zaman kolonial, masa pendudukan Jepang, hingga periode kemerdekaan Indonesia.
2. Mesin Penghitung Uang dan Brankas Kuno
Mesin penghitung uang dan brankas besi kuno yang digunakan untuk menyimpan uang pada zaman kolonial masih tersimpan di museum ini. Mesin dan peralatan tersebut memberi gambaran tentang bagaimana transaksi dan sistem keamanan di bank dijalankan pada masa itu.
3. Dokumen Perbankan dan Laporan Keuangan
Museum ini juga menyimpan berbagai dokumen perbankan seperti surat keputusan, laporan tahunan, dan peraturan perbankan yang diterbitkan sejak masa kolonial. Dokumen-dokumen ini memberikan pandangan mendalam tentang kebijakan moneter dan sistem perbankan di Hindia Belanda.
4. Ruang Kerja dan Arsitektur Kolonial
Bangunan museum ini menampilkan gaya arsitektur kolonial yang khas dengan sentuhan art deco. Ruang-ruang di dalam museum, seperti ruang kerja, ruang teller, dan ruang brankas, masih dipertahankan dalam bentuk aslinya, memberi pengalaman historis bagi pengunjung.
Museum ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Berikut adalah beberapa fasilitas yang tersedia:
- Ruang Audiovisual: Pengunjung dapat menonton film dokumenter yang menceritakan sejarah perbankan Indonesia dan perkembangan ekonomi di Jawa Timur.
- Perpustakaan: Museum menyediakan perpustakaan kecil yang berisi buku dan dokumen terkait ekonomi dan perbankan, terbuka untuk pelajar dan peneliti.
- Ruang Diskusi dan Workshop: Museum sering mengadakan diskusi dan workshop yang membahas topik ekonomi, sejarah perbankan, dan keuangan.
- Kafetaria dan Toko Suvenir: Tersedia area kafetaria yang menyediakan makanan ringan dan minuman, serta toko suvenir yang menjual berbagai barang bertema sejarah De Javasche Bank.