Pantiaw: Makanan Khas dari Pulau Bangka

Bagikan

TopBabel.com – Pantiaw merupakan salah satu makanan khas dari Pulau Bangka yang memiliki rasa unik dan tekstur kenyal yang khas. Pantiaw dibuat dari bahan utama tepung beras dan dikenal dengan bentuknya yang menyerupai mie gepeng. Selain tepung beras, tepung gandum juga dapat digunakan sebagai bahan dasar, namun tepung beras lebih sering dipilih karena memberikan tekstur yang lebih kenyal dan lezat. Pantiaw umumnya disajikan dengan tambahan bumbu ikan yang kaya rempah, memberikan cita rasa yang khas dan menggugah selera.

Artikel ini akan mengulas asal-usul Pantiaw, bahan-bahan utama yang digunakan, variasi penyajian, cara pembuatan, hingga tips terbaik untuk menikmati kuliner ini dengan maksimal.

Pantiaw adalah makanan yang berbentuk mie lebar dengan tekstur yang kenyal, terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur air dan sedikit garam. Hasilnya adalah mie yang lembut namun kenyal, memberikan sensasi yang berbeda dibandingkan dengan jenis mie lainnya di Indonesia. Hidangan ini sangat digemari oleh masyarakat Bangka dan menjadi salah satu sajian yang tidak boleh dilewatkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke pulau ini.

Pantiaw memiliki rasa yang khas karena bahan-bahan yang digunakan dipilih secara cermat untuk menciptakan cita rasa dan tekstur yang optimal. Berikut adalah beberapa bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Pantiaw:

  1. Tepung Beras: Bahan dasar utama yang memberikan tekstur kenyal pada Pantiaw. Tepung beras lebih sering digunakan dibandingkan tepung gandum karena menghasilkan konsistensi yang lebih lembut namun tetap kenyal.
  2. Bumbu Ikan Giling: Salah satu komponen penting dalam Pantiaw adalah bumbu ikan giling yang sudah dimasak bersama bumbu lainnya. Ikan yang sudah digiling kemudian dimasak dengan bumbu-bumbu khas seperti bawang merah, bawang putih, lada, dan garam, menciptakan aroma dan rasa yang lezat.
  3. Rempah-Rempah Aromatik: Bumbu yang digunakan untuk memasak ikan giling meliputi bawang merah, bawang putih, lada hitam, garam, dan penyedap rasa. Kombinasi rempah ini menambah keharuman dan kedalaman rasa pada bumbu ikan.
  4. Tauge: Tauge segar ditambahkan sebagai pelengkap, memberikan tekstur renyah yang kontras dengan mie yang kenyal.
  5. Bawang Goreng: Taburan bawang goreng di atas Pantiaw memberikan aroma gurih yang menambah kelezatan dan memperkaya cita rasa hidangan.

Proses pembuatan Pantiaw memerlukan ketelitian dalam setiap tahapnya, mulai dari membuat adonan mie hingga meracik bumbu ikan yang khas. Berikut adalah tahapan pembuatan Pantiaw:

Proses pembuatan Pantiaw memerlukan ketelitian dalam setiap tahapnya, mulai dari membuat adonan mie hingga meracik bumbu ikan yang khas. Berikut adalah tahapan pembuatan Pantiaw:

1. Membuat Adonan Mie

Adonan mie dibuat dari campuran tepung beras, air, dan sedikit garam. Campuran ini diuleni hingga kalis dan kemudian dibentuk menjadi lembaran tipis. Lembaran adonan tersebut kemudian dipotong menjadi mie gepeng yang lebar, kemudian direbus sebentar hingga matang dan bertekstur kenyal.

2. Membuat Bumbu Ikan

Bumbu ikan merupakan elemen yang memberikan cita rasa khas pada Pantiaw. Ikan yang sudah digiling ditumis bersama bawang merah, bawang putih, lada, dan rempah lainnya hingga bumbu meresap ke dalam ikan. Bumbu ikan yang kaya rasa ini nantinya akan menjadi topping pada mie Pantiaw.

3. Menyusun Hidangan Pantiaw

Setelah mie dan bumbu ikan siap, mie disusun di piring saji, kemudian diberi lapisan bumbu ikan giling di atasnya. Tauge segar dan taburan bawang goreng ditambahkan sebagai pelengkap yang memberikan tekstur dan rasa yang semakin menggugah selera.

Pantiaw hadir dalam dua variasi penyajian yang berbeda, yaitu Pantiaw Basah dan Pantiaw Kering. Kedua variasi ini menawarkan pengalaman rasa yang berbeda, memungkinkan penikmatnya memilih sesuai dengan selera masing-masing.

Pantiaw Basah disajikan dengan cara menyiram mie dengan kuah hangat. Kuah ini biasanya ringan dan tidak terlalu pekat, bertujuan untuk melembutkan tekstur mie dan memberikan sensasi yang lebih lembut ketika disantap. Pantiaw Basah sangat cocok dinikmati dalam cuaca sejuk atau ketika menginginkan hidangan yang lebih mengenyangkan.

Bagi yang menyukai cita rasa yang lebih pekat, Pantiaw Kering bisa menjadi pilihan tepat. Pada variasi ini, mie disajikan tanpa kuah, sehingga bumbu ikan yang digunakan lebih menonjol dan intens. Rasa dari bumbu ikan terasa lebih kaya karena tidak tercampur dengan kuah, menjadikan Pantiaw Kering sebagai pilihan yang lebih kuat dari segi rasa.

Pantiaw memiliki nilai budaya yang mendalam bagi masyarakat Bangka. Hidangan ini bukan sekadar makanan, tetapi juga melambangkan warisan kuliner yang diturunkan dari generasi ke generasi. Banyak keluarga di Bangka yang memiliki resep Pantiaw khas keluarga, menjadikan hidangan ini sebagai bagian dari tradisi yang dilestarikan dalam acara-acara keluarga maupun perayaan lokal.

Di Bangka, Pantiaw sering dijumpai di berbagai acara, seperti perayaan hari besar, pesta keluarga, hingga festival daerah. Sajian ini kerap menjadi simbol kebersamaan dan identitas lokal yang kaya akan rasa dan budaya. (*)