*Tuntutan Segera dikirim Ke Pusat
TopBabel.com -Setelah melakukan aksi didepan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Jumat (29/8/2025) Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) memasuki ruang Badan Musyawarah (Banmus) dan menyampaikan 16 tuntutan Aliansi Babel dan ditandatangani bersama-sama, termasuk Ketua DPRD Didit Srigusjaya ikut menandatangani tuntutan yang dibacakan secara keseluruhan tersebut.
Dari ke 16 tuntutan Aliansi BEM Babel dengan poin tuntutan, yaitu tolak RUU KUHAP yang bermasalah, tolak pasal bermasalah di RUU Penyiaran, menolak militerisasi ranah sipil, hentikan intimidasi,kriminalisasi, dan teror terhadap gerakan rakyat, tolak perpanjangan pertambangan batu beriga dan merubah status batu beringa dari sektor pertambangan ke sektor wilayah tangkap tangkap di perda, tolak penulisan ulang sejarah, tolak gelar pahlawan untuk Soeharto, wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan Demokratis, tolak fleksibilitas tenaga kerja dan politik upah murah, Tolak tarif siprokal AS-Indonesia, tolak proyek strategis nasional perampas ruang hidup, tolak revisi UU pokok agraria & wujudkan Reformasi Agraria Sejati, mengevaluasi Program MBG, usut tuntas dan tegakkan hukum tanpa pandang bulu terhadap pelaku dugaan korupsi PMT, perbaikan sistem dan reformasi tata kelola aset kesehatan dan distribusi PMT dengan sistem digital dan standar mutu guzi ketat, dan transparansi dan publikasikan hasil audit, penyidikan, dan langkah perbaikan secara terbuka kepada masyarkat.
Koordinator Wilayah Sumbagsel BEM, Ikbal, menjelaskan bahwa tuntutan yang di bawa dan dibacakan di Bangka Belitung merupakan isu-isu nasional hasil pengumpulan aspirasi dari berbagai wilayah, mulai dari Ace hingga Papua, jelasnya.
Sementara Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya menandatangi surat 16 tuntutan Aliansi BEM Babel, yang sudah dibacakan. Diditpun menyatakan akan segera meneruskan tuntutan tersebut sampai ke pusat. (*)