TopBabel.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Dodi Kusdian, Sabtu (26/7/2025) mengatakan untuk membangun sebuah sekolah kita harus melihat kapasitas dan peserta didiknya (siswa) yang dapat ditampung maupun fasilitas yang tersedia.
Perencanaan yang matang terkait kapasitas sekolah, akan memastikan proses belajar mengajar berjalan lancar dan efektif.
Jangan sampai terjadi, kita membangun sekolah baru, tetapi mematikan sekolah-sekolah yang ada. Maka kita harus mempertimbangkan dengan melihat sebaran sekolah yang ada, kalau dalam sebarannya memang dibutuhkan penambahan, seperti butuh ruang kelas baru atau sekolah baru, boleh dibangun.
Tetapi kalau sudah dilakukan pendataan, evaluasi dan perbaikan, ternyata kapasitasnya masih mencukupi, jangan dibangun yang baru, karena itu tidak memberikan solusi bagi masyarakat, jadi kita lihat dulu permasalahannya.
Kemudian kita juga harus melihat kualitas sekolah-sekolah yang ada, bagai mana dengan tenaga didiknya (guru-gurunya), kemudian anggaran yang memang untuk pendidikan hendaknya disebarkan untuk sekolah negeri dan swasta. Jangan sampai kita melihat ada sekolah yang mati, kenapa? karena orang lebih banyak memilih sekolah sekolah negeri, kenapa?, karena sekolah negeri gratis, sementara sekolah swasta bayar dan kemungkinan bayarnya tinggi, karena sekolah swasta harus membayar gaji guru, kalau gratis bagaimna mereka membàyar gaji guru, ujar Dody Kusdian.
Selanjutnya Dody Kusdian sampaikan bahwa fasilitas dan ruang kelas, kemudian fasilitas pendukung dan kondisi bangunan, tenaga pendidik, ketersediaan guru yang berkualitas dan sesuai dengan jumlah siswa yang juga menjadi faktor penting dan idealnya sekolah yang berkualitas, siswa yang berimbang, itu untuk memastikan perhatian yang cukup bagi siswa, Kopentensi guru, selain jumlah guru, kualitas guru juga perlu menjadi perhatian,
Pembangunan sekolah baru juga harus dilihat juga dari pertumbuhan populasi, dimana rencana pembangunan sekolah baru harus mempertibangkan potensi pertumbuhan jumlah siswa dimasa depan, pungkasnya. (*)