TopBabel.com – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Pangkalpinang, Akhmad Subekty, menghadiri langsung acara Festival Budaya Melayu Pengkal Betamat atau Khataman Al-Qur’an tingkat Sekolah Dasar se-Kota Pangkalpinang yang digelar di Masjid Agung Kubah Timah, Kamis (22/5/2025).
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Majelis Tinggi Kerapatan Adat Kota Pangkalpinang dan Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang. Sebanyak lebih dari 400 siswa dari 46 Sekolah Dasar turut ambil bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an serta melestarikan budaya Melayu di tengah tantangan era digital.
Dalam sambutannya, Akhmad Subekty mengapresiasi inisiatif yang dinilai sangat positif ini. “Ini kegiatan yang sangat luar biasa. Alhamdulillah, semoga ini menjadi contoh bagi kita semua untuk membentuk generasi Qur’ani yang cinta budaya dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan secara berkala. “InsyaAllah ini adalah langkah awal. Ke depannya akan ada agenda-agenda serupa yang bisa memperkuat nilai-nilai keislaman dan kebudayaan di kalangan pelajar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Dr. Erwandi, menekankan pentingnya membentuk kesadaran anak-anak sejak dini akan pentingnya membaca dan memahami Al-Qur’an. “Menurut data dari Cinta Quran Foundation, 72 persen masyarakat Indonesia masih buta aksara Al-Qur’an. Kita ingin Pangkalpinang menjadi daerah yang bebas dari kondisi ini,” jelasnya.
Festival ini tak hanya berfokus pada kegiatan khataman Al-Qur’an, namun juga dirangkai dengan beragam acara kebudayaan lainnya seperti pertunjukan seni, lomba melukis Islami, serta kegiatan budaya bernuansa Islami dan kedaerahan.
Erwandi menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal, khususnya budaya Melayu yang menjadi identitas masyarakat Pangkalpinang. “Kita ini 80% masyarakatnya Melayu. Jadi, budaya Melayu harus tetap dijaga dan dilestarikan,” pungkasnya.
Dengan antusiasme peserta dan dukungan berbagai pihak, Festival Budaya Melayu Pengkal Betamat menjadi simbol sinergi antara nilai-nilai religius dan kekayaan budaya lokal dalam membentuk karakter generasi masa depan. (*)